Pada bulan Februari
2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kontribusi
PT.Garuda Indonesia terhadap Perekonomian Indonesia
Industri penerbangan di
kawasan Asia Pasifik telah berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun
terakhir. Menurut IATA, kawasan Asia Pasifik telah menjadi pasar industri
penerbangan terbesar di tahun 2009, dengan sekitar 647 juta penumpang, atau
sebesar 27% dari seluruh pemakai jasa transportasi penerbangan dunia yang
berkunjung ke, dari, atau di dalam kawasan Asia Pasifik. Sementara Tingkat
pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan terus meningkat dalam 20
tahun mendatang dengan pertumbuhan rata-rata majemuk (CAGR) per tahun sebesar
7,1% dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2029 ( menurut prospektus Garuda
Indonesia 2011). PT. Garuda merupakan salah satu penyedia jasa penerbangan yang
sangat berpengaruh di Indonesia. Dan membuat PDB Indonesia mengalami
pertumbuhan, hal ini disebabkan karena ekonomi yang menguat telah memberikan
kontribusi terhadap pengembangan Indonesia menjadi negara menengah dan sejalan
dengan kodisi industri penerbangan di kawasan Asia Pasifik tersebut
mengindikasikan potensi peningkatan permintaan untuk pelayanan lalu lintas
udara di Indonesia.
Menurut Direktorat
transportasi udara Indonesia, rata-rata pertumbuhan majemuk penumpang yang
menggunakan jalur udara di Indonesia dari tahun 2000-2008, untuk domestik
sebesar 22,0% dan internasional sebesar 5,6%. Indonesia diuntungkan dengan
adanya kenaikan kedatangan pengunjung dan wisatawan internasional, terutama
mereka yang berasal dari negara-negara Asia Pasifik dan Eropa yang memasuki
negara Indonesia. Sumbangan lapangan usaha angkutan udara bagi PDB Indonesia
tahun 2009 sebesar 0.4% dengan pertumbuhan dari tahun 2008 sebesar 23.4%.
Inilah sebabnya, walaupun Indonesia memiliki pertumbuhan PDB tertinggi di
regional Asia Pasifik, industri perhubungan udara Indonesia relatif belum
ditembus, yang ditandai dengan masih rendahnya korelasi RPK per kapita dengan
PDB per kapita jika dibandingkan dengan negara-negara lain di regional Asia
Pasifik untuk tahun 2009.
Selain itu, pada pasar
penerbangan domestik di Indonesia, PT. Garuda Indonesia adalah satu-satunya
maskapai penerbangan dengan layanan FSC atau full service carrier yang memiliki
lisensi untuk beroperasi di Indonesia, sehingga menempatkan PT. Garuda
Indonesia menjadi bagian dari perusahaan-perusahaan yang paling berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kinerja
Garuda Kuartal I 2014 Turun 90%
Keuangan PT Garuda
Indonesia Tbk pada kuartal I 2014 diperkirakan masih akan tertekan akibat
depresiasi rupiah terhadap dolar AS dikarenakan kurs dolar yang dianggap masih
tinggi karena pelemahan rupiah berdampak signifikan terhadap performa keuangan
karena perseroan menggunakan neraca keuangan dalam dolar AS. Tetapi perlu
diketahui pada kuartal I 2013 perusahaan penerbangna “platmerah” ini mencatat
rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar
31,783 juta dolar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian periode yang
sama tahun 2012 sekitar 10,713 juta dolar AS. Tetapi, memang biasanya kinerja
pada kuartal I mengalami penurunan, namun pada kuartal berikutnya hingga
kuartal IV selalu recovery.
Penghargaan
Sejalan dengan
keberhasilannya dalam melaksanakan program transformasi perusahaan,
"Quantum Leap 2011 – 2015", kinerja Garuda Indonesia semakin diakui
di tingkat internasional. Setelah berhasil meraih "The World's Best
Regional Airline" pada tahun 2012 lalu, maka pada hari ini Kamis (18/6),
Garuda Indonesia kembali berhasil meraih predikat "World's Best Economy
Class 2013" dari Skytrax - lembaga pemeringkat penerbangan independen yang
berkedudukan di London. Garuda Indonesia berhasil mengalahkan kandidat lainnya
yaitu Singapore Airlines dan Asiana Airlines.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Garuda Indonesia juga berhasil meraih award "Best Economy Class Airline Seat 2013" dari Skytrax.
Pencapaian ini merupakan milestone yang membanggakan pada tahun ini mengingat tahun lalu gelar ini diraih oleh Singapore Airlines. Garuda Indonesia pada tahun lalu berada diperingkat empat dari "The Top Five Economy Class Airline", setelah Singapore Airlines, Qatar dan Asiana Airlines. Achievement ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan Garuda Indonesia dalam berbagai program peningkatan layanan yang dilaksanakannya.
Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan bahwa terpilihnya Garuda sebagai "World's Best Economy Class 2013" tahun ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh karyawan Garuda Indonesia dalam memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa dan untuk mewujudkan visi Garuda menjadi "Global Player".
Penyerahan award sebagai "The World's Best Economy Class" tersebut dilakukan bersamaan dalam acara pameran dirgantara terbesar dunia – Paris Air Show 2013, oleh CEO Skytrax Edward Plaisted dan Richard Quest (CNN) kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar pada acara yang dilaksanakan di Hall de la Cocarde, Air & Space Museum, Paris Air Show.
- THE 1ST CHAMPION OF INDONESIA ORIGINAL BRAND 2013
"Product Category:
Airline Service" by SWA
- BUMN INNOVATION EXPO & AWARD 2013
"Pemenang II Stan
Terbaik" by Debindo, Kementerian BUMN RI
- SKYTRAX AWARDS 2013
"THE WORLD'S BEST
ECONOMY CLASS"
"BEST ECONOMY
CLASS AIRLINE SEAT" by Skytrax
REFERENSI
Terima kasih atas kritik dan saran yang anda berikan :)
BalasHapusnamun pada pojok kanan atas blog sudah tertera banner link Universitas Gunadarma.