Selasa, 13 Januari 2015

Sinopsis film taken 3

Sinopsis Taken 3


            Sinopsis Taken 3. Anda penggemar film bergenre action, apakah anda juga termasuk penikmat serial Taken ? jika iya, sepertinya bulan Januari 2015 ini akan menjadi bulan yang cukup menyenangkan bagi anda. Karena pada bulan tersebut Taken 3 akan rilis dan menyapa para penggemarnya ditanah air. Untuk lebih lengkapnya anda bisa membacanya secara lengkap Daftar Rilis Film Hollywood 2015.

            Sebelum membahas sinopsis Taken 3. Tidak ada salahnya jika sedikit saya akan menjabarkan sekilas sinopsis Taken 1 dan 2. Melanjutkan kisah di film pertama, Taken 2 akan menyajikan drama penculikan yang kembali mengancam keselamatan keluarga Bryan Mills (Liam Nesson). Setelah hidup tenang dan kembali ke Los Angeles, Bryan dan anaknya Kim (Maggie Grace) berusaha hidup normal pasca tragedi penculikan yang dilakukan oleh kelompok sindikat penculik.

              Hidup normal keluarga Mills dimulai dengan berlibur ke Istanbul, Turki. Bersama mantan Istrinya Lenore (Famke Janssen), Mills dan Kim menikmati budaya dan keindahan kota Istanbul.

             Namun kebahagian keluarga Mills tidak berlangsung lama, karena teror penculikan baru sedang dipersiapkan oleh Murad (Rade Serbedzija) yang merupakan ayah dari salah satu para penculik yang berjanji menuntut balas atas kematian anaknya yang dibunuh oleh Mills. Bersama sisa kelompoknya, Murad mulai mencari Mills dan berencana membawa mimpi buruk kepada keluarga Mills. Jika di film pertama Kim yang di culik, kini di Taken 2, Mills dan Lenore lah yang diculik.

Sinopsis Lengkap Taken 3

            Film Taken 3 2015. Taken 3 merupakan lanjutan sequel dari Taken 2 yang distrudarai oleh Oliver Megaton. Film Taken 3 2015 ini termasuk dalam kategori film bergenre Action. Pertempuran dan misi bertahan hidup menjadi ciri khas dalam film Taken 3 ini. 20th Century Fox merupakan perusahaan yang memprodusi  serial film ini.

            Tokoh utama dalam film Taken 3 adalah Liam Neeson, Maggie Grace dan Forest Whitaker. Sinopsis Taken 3 menceritakan tentang pensiunan agen CIA yaitu Bryan Mills yang diperankan oleh Liam Neeson. Bryan pada dahulunya mengabdi setia terhadap negaranya, namun waktu terus berputar. Justru sekarang Bryan dikejar-kejar oleh mantan anggotanya. Semua bermula ketika Bryan dijebak dalam suatu pembunuhan.

             Seperti yang kita tahu bahwa Bryan Mills (Neeson) dibayangi oleh percobaan pembunuhan mantan istrinya Lenore (Famke Janssen) hingga menempatkan dia di garis bidik dari para penjahat yang melakukan perbuatan kotor, yaitu penjahat yang tampaknya ingin membongkar kehidupan Mills satu persatu, seorang demi seorang.

         Selain harus mengupas kasus dibalik siapa pembunuh mantan istrinya, Bryan juga harus berjuang menghindari pengejaran tanpa henti dari CIA, FBI dan polisi. Namun bukan Taken 3 jika tokoh utamanya mudah tertangkap. Bryan memiliki keahlian dan keterampilan yang mumpuni dalam menangani hal seperti ini. Bryan berjuang agar dapat keluar dalam masalah ini.
 Fakta dan Rilis Taken 3

           Setelah membahas Sinopsis Taken 3. saya akan memberikan fakta-fakta dan aktor terciptanya film Taken 3. Taken 3 akan rilis pada bioskop Indonesia pada tanggal 9 Januari 2015. Saksikan di bioskop kesayangan anda.

Teori Stress


Stress merupakan istilah umum yang diaplikasikan sebagai tekanan hidup yang dirasakan semua orang dalam hidupnya. Terjadinya stress di dalam lingkungan organisasi maupun tempat kerja hampir tidak dapat dihindari dalam banyak jenis pekerjaan yang akan diselesaikan. Jika tekanan didalam organisasi ataupun tempat kerja mulai terjadi, hal ini dapat menyebabkan hambatan proses berpikir, lebih emosional, dan gangguan pada kondisi fisik. Jika stress kemudian bertambah maka akan menyebabkan individu tersebut mengalami gejala-gejala stress yang dapat mempengaruhi kinerja dan kesehatannya bahkan dapat mengancam kemampuannya untuk dapat mengatasi lingkungannya.

Menurut para ahli stress disebabkan oleh banyak faktor sehingga stress memicu reaksi dasar yaitu memerangi secara aktif atau melarikan diri secara pasif yang disebut sebagai respon. Dalam masyarakat modern seperti ini kehidupan telah digantikan oleh persoalan-persoalan seperti tenggang waktu, konflik dan peran, ambiguitas, tanggungjawab financial, kelebihan informasi, teknologi, kemacetan lalu lintas, polusi udara dan suara, persoalan keluarga, dan kelebihan beban kerja. Hal tersebut yang dapat memicu terjadinya stress berat bagi seorang individu maupun kelompok dalam organisasi sehingga membuat mereka merasa dalam keadaan penat dan jenuh. Maka dari itulah dalam pembahasan kali ini akan mengupas kuntas mengenai permsalahan stres dalam organisasi maupun di tempat kerja.
  
Stres berarti suatu urutan hal-hal yang sangat berbeda bagi orang yang berbeda. Para usahawan memandang stres sebagai frustasi atau ketegangan emosional; pegawai lalu lintas udara memandangnya sebagai masalah kesiapsiagaan dan konsentrasi; ahli biokimia memandang sebagai suatu kejadian kimia murni. Jadi secara sederhana, lebih baik memandang stress sebagai sesuatu yang melibatkan interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Stres adalah suatu respon yang adaptif, dihubungkan oleh karakteristik dan/ atau proses psikologis individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis dan / atau fisik seseorang.
Menurut Robbins (1993) stres didefinisikan sebagai kondisi yang dinamis dimana seseorang dikonfrontasikan dengan kesempatan, atau tuntutan yang berhubungan dengan apa yang diinginkannya dan untuk itu keberhasilannya di anggap penting ternyata tidak pasti. Secara khusus stress diasosiasikan dengan hambatan-hambatan dan tuntutan-tuntutan.

Dari beberapa definisi mengenai stres maka dapat di ambil kesimpulan dari kelompok kami bahwa stres merupakan suatu kondisi yang dialami oleh seseorang karena adanya tuntutan kondisi baik fisik ataupun psikologis terhadap lingkungannya baik dalam organisasi maupun tempat bekerja. Dan pada akhirnya definisi stres akan sangat berbeda bergantung bagaimana seseorang tersebut menjelaskan arti yang sesuai dengan kondisi yang dialaminya.

Cara Mengatasi Stres
Terdapat dua macam cara dalam mengatasi stress baik secara keorganisasian maupun cara individual yang dapat dilakukan seperti :

a.    Program organisasi untuk menanggulangi stress
Seorang manajer yang arif tidak pernah mengabaikan masalah pergantian karyawan, penuruan prestasi, penuruan kualitas produksi atau setiap tanda yang menunjukkan bahwa sasaran prestasi organisasi tidak dicapai. Manajer yang efektif memandang kejadian ini sebagai gejala dan melihat dibelakang gejala tersebut untuk mengindentifikasi dan mengoreksi sebab-sebab yang mendasarinya. Jadi, langkah yang paling pertama dari program penanggulangan stress ialah mengakui bahwa stress itu ada sehingga langkah tersebut masih tetap didalam batas yang dapat ditolerir. Contohnya dengan pemerkayaan pekerjaan yaitu membuat pekerjaan tersebut lebih merangsang dan menantang tentunya dengan ada intrinsik imbalan serta keseuaian antara orang yang bersangkutan dengan pekerjaannya akan membuahkan hasil.

b.    Pendekatan individual terhadap stress

·         Manajemen Waktu
Banyak orang yang tidak dapat melakukan manajemen waktu. Segala sesuatu yang harus mereka selesaikan dalam hitungan hari atau minggu tidak perlu sampai menjadi di luar perhitungan kalau mereka dapat melakukan manajemen waktu dengan baik.

·         Latihan Fisik
Latihan fisik yang non-kompetitif seperti aerobik, latihan jalan dan jogging, berenang, bersepeda, telah lama direkomendasikan oleh para dokter sebagai cara untuk mengatasi berbagai tingkatan stress yang eksesif.

·         Relaksasi Otot
Menggunakan pernapasan yang lambat serta dalam dan pengurangan ketegangan otot yang sistematis dalam waktu lima belas atau dua puluh menit sehingga dapat melepaskan ketegangan dan memberikan perasaan penuh kedaimaian yang indah.

·         Biofeedback
Sebuah mesin digunakan untuk melatih orang mendeteksi ketegangan otot; relaksasi otot selanjutnya digunakan untuk mengurangi gejala stress ini.

·         Meditasi
Respon relaksasi diaktifkan dengan mengarahkan ulang pemikiran seseorang jauh dari orang itu sendiri; digunakan suatu prosedur.

·         Restrukturisasi kognitif
Pemikiran yang tidak rasional atau diidentifikasi dan digantikan dengan pemikiran yang rasional dan logis.

·         Kesejahteraan holistik
Suatu pendekatan yang luas dan antardisiplin melebihi sekadar pengurangan stress dengan memberikan nasihat bahwa orang seharusnya berjuang untuk kesejahteraan pribadi dalam semua aspek kehidupan mereka.

·         Dukungan sosial
Memiliki banyak kawan, keluarga, atau teman sekerja untuk teman berbicara dapat memberikan jalan keluar ketika tingkat stress menjadi eksesif. Oleh karena itu, mengembangkan jaringan dukungan sosial dapat berperan dalam pengurangan ketegangan.

KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah dikemukakan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa stress merupakan gejala dimana seseorang mendapatkan tekanan dari lingkungannya yang membuat seseorang tersebut menjadi terbebani. Komponen-komponen stress yang terdiri dari stimulus, respon dan interaksi merupakan bagian dari gejala stress itu sendiri. Dengan adaya stimulus atau rangsangan maka seseorang tersebut akan dapat mengambil respon negative ataupun positif untuk dapat mengendalikan dirinya dengan beriteraksi pada lingkungannya. Kondisi stress dapat terjadi didalam suatu organisasi maupun tempat kerja dengan berbagai macam sumber yang ada. Sehingga jika seseorang berada dalam kondisi stress yang sedang atau optimal maka seseorang tersebut akan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik karena adanya dorongan dan motivasi dari dalam tubuhnya sendiri. Jadi, stress dapat ditanggulangi dengan berbagai macam cara seperti melakukan gerakan relaksasi otot, meditasi atau kegiatan fisik lainnya seperti berlari ataupun berenang.

Referensi:
L. Gibson, James, M.Ivancevich, John, H. Donnelly, James.1992.Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses.
akuntansi2011a.blogspot.com/2013/06/teori-stress.html

Kitner RobertA.blogspot.com.PerilakuOrganisasi:Organization.html

Aset Tak Berwujud


Definisi aset tak berwujud

Berdasarkan PSAK 19 paragraf 8 (revisi 2009) aset tidak berwujud adalah aset  non-moneter  yang  dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.
Aset ini dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif. Aset tetap tidak berwujud diakui jika dan hanya jika:
a.    Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depa dari aktiva tersebut, dan
b.    Biaya perolehan aset tersebut dapat dikur secara andal.

Perubahan PSAK 16 (2007)*
  • Termasuk dalam harga perolehan adalah dismantling cost (biaya untuk memindahkan aset di akhir masa manfaat)
  • Aset tetap disajikan di neraca sebesar harga perolehan atau nilai revaluasi dikurang akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai
  • Nilai revaluasi adalah nilai wajar aset pada tanggal pelaporan. Keuntungan revaluasi diakui sebagai laba komprehensif à ekuitas
  • Penurunan nilai adalah selisih nilai tercatat aset dengan nilai dapat diperoleh kembali / recoverable amount (nilai tertinggi antara harga nilai wajar dikurangi biaya penjualan atau  nilai pakai aset)
Aset tidak berwujud memiliki tiga karakteristik utama, yaitu
  • Kurang memiliki eksistensi fisik. Tidak seperti aktiva berwujud seperti properti, pabrik, dan peralatan, aktiva tak berwujud memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan tau privilege yang diberikan kepada perusahaan yang menggunakannnya.
  • Bukan merupakan instrumen keuangan. Aktiva seperti deposito bank, puitang usaha, dan investasi jangka panjang dalam obligasi serta saham tidak memiliki subtansi fisik, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud. Aktiva ini merupakan instrumen keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak (klaim) untuk menerima kas atau ekuivalen kas dimasa depan.
  • Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi.

1.    Aset tidak berwujud dalam bentuk berbagai hak yang menyertai berbagai produk intelektual dam pemanfaatan fasilitas pihak lain, baik yang diperoleh dari proses internal maupun yang diperoleh dengan cara membeli atau proses pertukaran.
a.    Hak cipta (Copyright)
Adalah hak yang diberikan kepada pengarang, pencipta, aransemen untuk menerbitkan, menjual atau mengawasi karyanya. Hak cipta dapat dijual untuk diberikan kepada pihak lain berdasarkan perjanjian-perjanjian yang telah disepakati.
Harga perolehan hak cipta mencakup keseluruhan pengeluaran mulai saat penyusunan atau penelitian sampai pengurusan ijin hak cipta hingga sertifikat hak cipta diterima. Harga perolehan hak cipta diamortisasi sepanjang masa manfaatnya.
b.    Hak paten 
Adalah hak yang diberikan kepada pihak yang menemukan hal baru untuk memproduksi, menjual atau mengawasi penemuannya dalam jangka waktu tertentu. hak paten bisa digunakan sendiri oleh penemunya atau diserahkan kepada pihak lain berdasarkan kesepakatan.
Harga perolehan hak paten adalah mencakup keseluruhan pengeluaran yang meliputi biaya penelitian, biaya pengembangan, pembuatan gambar dan model, biaya percobaan-percobaan, dan lain-lain termasuk biaya pengurusan hak paten hingga sertifikat hak paten diterima.
c.    Hak merk dagang
Adalah hak cipta dan hak untuk menggunakan suatu tanda pengenal atau simbol atas suatu barang yang diusahakan. Harga perolehan hak merk dagang adalah meliputi biaya perencanaan gambar atau desain gambar, biaya sayembara pembuatan lambing, dan lain-lain termasuk biaya pengurusan ijin merk dagang hingga sertifikat merk dagang diterima.

d.   Hak franchaise
Adalah hak untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tertentu yang dimiliki oleh suatu pihak (franchisor) kepada pihak lain sebagai pengguna fasilitas (franchisee). Franchisee hanya berhak untuk menggunakan hak franchaise untuk kepentingannya sesuai dengan perjanjian yang disepakati, tidak mempunyai hak untuk menjual atau mengalihkan hak franchaise kepada pihak lain. Bagi franchisor harga perolehan hak franchaise adalah sebesar uang yang dikeluarkan untuk mengurus ijin hak franchaise hingga sertifikat franchaise diterima. Sedangkan harga perolehan hak frainchisee adalah sebesar harga yang dibayarkan kepada franchisor.

e.    Hak sewa (Leasehold)
Adalah hak untuk menggunakan aset tetap tertentu yang diatur dalam perjanjian sewa-menyewa. Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran untuk mendapatkan hak sewa tergantung bagaimana cara pembayaran sewa dilakukan. Terdapat dua cara pembayaran sewa, yaitu:

1.    Sewa dibayar setiap periode, maka pembayaran sewa diperlakukan sebagai beban operasional untuk periode dibayarkan sewanya.

2.    Sewa dibayar untuk beberapa periode, bila sewa yang dibayarkan itu untuk beberapa periode yang relative pendek maka sewa dibayar dimuka tersebut diklasifikasikan sebagai aset lancar dicatat dalam perkiraan sewa dibayar dimuka. Sedangkan bila sewa dibayar dimuka untuk beberapa periode yang relatif panjang maka sewa dibayar dimuka tersebut diklasifikasikan sebagai aset tidak berwujud dalam perkiraan Hak Sewa.
Harga perolehan hak sewa adalah meliputi pembayaran sewa kepada pemilik aset dan pengeluaran-pengeluaran lain untuk mempersiapkan aset yang disewa tersebut siap digunakan dalam operasi perusahaan.

f.     Hak eksklusif
Dalah hak khusus yang diberikan oleh negara untuk mengelola fasilitas publik atau sumber daya alam yang dimiliki negara. Harga perolehan hak eksklusif meliputi biaya survei, biaya riset, biaya pemetaan, biaya eksplorasi, biaya pengadaan/pembangunan berbagai fasilitas, biaya perijinan dan biaya-biaya lain terkait dengan uapaya perolehan hak tersebut hingga hak eksklusif tersebut dinyatakan siap untuk memberikan kontribusinya pada operasi perusahaan.

g. Goodwill
Adalah kelebihana-kelebihan, keistimewaan tertentu yang dimiliki oleh perusahaan, yang oleh karenanya menjadi dinilai lebih oleh pihak lain. Kelebihan/keisitimewaan tersebut bisa karena perusahaan memiliki reputasi manajemen yang sangat bagus, menghasilkan suatu produk unggul yang sulit dicari pesaingnya, letaknya strategis, dan lain-lain.

Catatan penting : Goodwill hanya diakui (dibuatkan perkiraan) jika terjadi suatu transaksi, yang mana dalam transaksi tersebut perusahaan dinilai lebih oleh pihak lain. Transaksi yang dimaksudkan bisa berupa : penjualan perusaahaan, bergabung/berhentinya sekutu (anggota persero) baru, merger atau akuisisi.

REFERENSI:
http://allfheim.com/akuntansi-keuangan/karakteristik-aktiva-tak-berwujud/
http://akuntansi2011a.blogspot.com/2013/01/aset-tidak-berwujud.html
http://putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com/2007/12/aktiva-tetap-tak-berwujud-intangible.html