MAKALAH
“TRANSLASI
MATA UANG ASING”
Disusun
oleh :
Nama : Reza Hana Partiwi
NPM
: 27213501
Kelas : 4EB03
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional#
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Translasi tidak sama dengan
konversi atau pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik.
translasi hanya perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca
yang dinyatatakan dalam pound inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen
dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi
terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi
Saldo – saldo dalam mata
uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic
berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang
yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara dagang utama dibeli dan dijual dalam
pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih,
para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan
usaha, para individu, dan pedagang professional.
Transaksi mata uang asing
terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual
pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja.
Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat
inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap
arah nilai tukar di masa mendatang. Transaksi pada pasar forward adalah
perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke
dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar
forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
Transaksi swap melibatkan
pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian
forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan
transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi
di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap
pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
BAB II
TEORI
Pengertian
Valuta Asing (valas) atau foreign exchange (forex) ataupun foreign currency
adalah mata uang asing yang difungsikan sebagai alat pembayaran untuk membiayai
transaksi ekonomi keuangan internasional dan juga mempunyai catatan kurs resmi
pada bank sentral (Hady, Hamdy, 2007). Mata uang yang sering digunakan sebagai
alat pembayaran dalam transaksi ekonomi keuangan internasional disebut dengan
hard currency, yaitu mata uang yang berasal dari negara maju dan nilainya relatif
stabil serta kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibanding mata uang
dari negara lainnya. Sebaliknya mata uang yang berasal dari negara berkembang
atau negara dunia ketiga jarang digunakan sebagai alat pembayaran antar negara
karena nilainya relatif tidak stabil dan kadang mengalami depresiasi atau
penurunan nilai, mata uang tersebut sering disebut dengan soft currency
Nilai
tukar valas ini selalu berubah-ubah setiap waktu. Pergerakan nilai tukar valas
atau (rate valas) ini banyak hal yang mendasarinya, diantaranya adalah:
•
Devaluasi/Depresiasi dan Revaluasi/Apresiasi Devaluasi dan depresiasi adalah
penurunan nilai tukar mata uang negara tertentu terhadap nilai mata uang negara
lain, dimana depresiasi penurunannya tidak terlalu besar dan bersifat sementara
sedangkan devaluasi penurunannya besar dan biasanya diumumkan secara resmi oleh
pemerintah negara yang bersangkutan, begitu pula sebaliknya.
• Nilai nominal dan nilai intrinsik mata uang
Nilai yang tertera pada mata uang disebut nilai nominal / nilai ekstrinsik,
sedangkan nilai intrinsik adalah nilai yang terkandung dalam mata uang itu
sendiri, misalnya bahan yang digunakan untuk membuat mata uang itu (kertas,
tinta, ongkos pembuatan, dan lain lain).
• Neraca Pembayaran (Balance of Payment)
Balance of Payment (BOP) ini dapat diartikan sebagai laporan keuangan dari
suatu negara yang menggambarkan aliran kas masuk dan keluar dari atau ke negara
lain selama periode satu tahun. Dalam hal transaksinya BOP ini dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu transaksi yaitu transaksi kredit yang menimbulkan kewajiban
untuk membayar, misalnya transaksi impor, sedangkan transaksi debit yang
menimbulkan arus uang masuk atau hak penerimaan uang, misalnya, transaksi ekspor.
•
Cadangan Devisa Cadangan devisa ini dapat diartikan sebagai total dana dari
suatu negara, baik itu berupa uang, asset likuid atau fasilitas lainnya dalam
bentuk mata uang asing yang dimiliki oleh bank sentral suatu negara.
•
Tingkat Inflasi Tingkat inflasi dapat diartikan sebagai tingkat kenaikan harga
barang konsumsi yang terjadi pada kurun waktu tertentu, biasanya dinyatakan
dalam persen per tahun.
•
Suku Bunga Nominal Suku bunga nominal adalah suku bunga yang berlaku di suatu
negara sebelum dikurangi tingkat inflasi.
•
Suku Bunga Riil Suku bunga riil adalah suku bunga yang berlaku di suatu negara
setelah dikurangi dengan tingkat inflasi negara itu.
BAB III
PEMBAHASAAN
3.1
Pengertian Translasi Mata Uang
Perusahaan dengan operasi
luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang
memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic
atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini,
laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang
asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses
penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya
disebut sebagai translasi.
Dalam translasi mata uang asing terdapat beberapa istilah yaitu:
a.
Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang
ke dalam mata uang lain.
Kurs kini,
merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
b.
Posisi aktiva bersih yang
beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam
mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban
yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini.
c.
Kontrak pertukaran forward, merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata
uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward)
pada tanggal tertentu di masa depan.
d.
Mata uang fungsional,
merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang Negara
dimana perusahaan itu berlokasi.
e.
Kurs histories, merupakan
kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban
dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
f.
Mata uang pelaporan,
merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
g.
Kurs spot, merupakan nilai
tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
h.
Penyesuaian translasi,
merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari
mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
3.2
Alasan – Alasan Melakukan Translasi
Adapun beberapa alasan
mengapa transalasi harus dilakukan adalah sebagai berikut:
·
Agar para pembaca laporan untuk
mendapatkan pemahaman yang holistic
atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri.
·
Translasi mata uang asing
merupakan tantangan bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan
pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang dapat
digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian
translasi.
·
Translasi juga dapat
digunakan untuk memberikan kemudahan bagi pembaca laporan keuangan, praktek ini
sering disebut sebagai translasi kemudahan (Confenience).
·
Kurs nilai tukar variable,
yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan
yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi,
membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain,
atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari sutau periode ke
periode lain sulit dilakukan.
·
Untuk mencatat transaksi
mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan
mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.
·
Meluasnya peningkatan
kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang
berdomisili di satu negara kepada pengguna di negara lain, yang timbul dengan
tujuan untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri, melakukan
akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengomunikasikan
hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnnya.
3.3
Pengaruh Alternatif Kurs Translasi
Terhadap Laporan Keuangan
Dalam melakukan translasi
saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic dapat digunakan 3 nilai
tukar yaitu antar lain:
·
Kurs kini (current) adalah
kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
·
kurs historis (historical)
adalah nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata unag asing pertama kali
diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam dalam mata uang asing pertama kali
terjadi.
·
kurs rata-rata (average)
adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini.
Pada saat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar penting
untuk membedakan antara keuntungan atau kerugian dari transaksi dan tranlasi.
suatu transaksi yang
direalisasi menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. seacara umum para
akuntan menyutujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin
secepatnya dalam laba. sebaliknya, penyesuain translsasi bersifat belum
direalisasi atau masih diatas kertas.
Kegiatan operasional yang memberikan keuntungan sebelum transaksi mata
uang asing mungkin akan mengalami kerugian atau keuntungan yang menurun setelah
translasi mata uang asing
3.4
Transaksi Mata Uang
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian
yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin
menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Untuk
mengerti alasannya, pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang
fungsional.
FAS No. 52 keputusan pihak
yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan
persyaratan untuk transaksi mata uang asing.
-
Pada tanggal transaksi diakui,
setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul
harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara
keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
-
Pada setiap tanggal neraca,
neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional ik pada
pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
Terdapat dua cara untuk
melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi
-
Perspektif Transaksi
Tunggal, Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau
tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan
alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
- Perspektif Ganda, Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang
krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan
tambahan pendapatan.
Untuk tujuan keseragaman
FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda
untuk transaksi mata uang asing.
3.5
Translasi Mata Uang
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunkan berbagai
metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan
dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini
dapat diklasifikasikan, yaitu:
a. Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan
nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham
dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum
ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
b. Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda
mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata
uang asingnya.
a.
Metode Current-Noncurrent
Pada metode current
moment, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan pada saat itu (contoh, asset
yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar
(kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang
induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan
kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi
(kecuali untuk biaya depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi
tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan
yang mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi
ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki
didapatkan.
b.
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter
juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata
uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter (contoh, klaim dan
kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa yang akan
datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset tetap,
investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis.
Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang
dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.
c.
Metode Kurs Sementara
Dengan metode kurs
sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang
dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs
sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam
kurs nilai saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjada
dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya
pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.
a. Penangguhan
Beberapa analisis tentang
penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan
sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan
dalam memprediksi perubahan nilai tukar ada;ah tugas yang paling sulit
b. Penangguhan dan amortisasi
Beberapa perusahaan
menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi
umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang
dikritik dengan dasar teori dan praktik
c. Penangguhan sebagian
Pilihian ketiga dalam
akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah
dengan mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan
hanya jika terealisasi
d. Tidak Ada Penangguhan
Pilihan laporan akhir yang
dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara
cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan
laba-rugi
3.6
Perkembangan Akuntansi Translasi
·
Sebelum 1965
Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting
Research Bulletin (ARB No. 4) yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12
dalam ARB No. 43. Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini.
Keuntungan atau kerugian transaksi langsung dimasukan ke dalam laba. Keuntungan
atau kerugian bersih saling dihapuskan selama periode berjalan. Kerugian
translasi bersih diakui dalam laba tahun berjalan, sedangkan keuntungan
translasi bersih ditangguhkan dalam akun penundaan neraca dan digunakan untuk
menghapuskan kerugian translasi pada masa mendatang.
·
1965-1975
Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode
kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu, persediaan dapat ditranslasikan
berdasarkan kurs historis. Utang jangka panjang yang timbul Karena pembelian
aktiva jangka panjang dapat ditranslasikan berdsarkan kurs kini apabila terjadi
perubahan kurs nilai tukar besar (dan dianggap tetap). Setiap berbedaan akuntansi
disebabkan oleh penyajian ulang utng diperlakukan sebagai bagian dari biaya
perolehan aktiva. Menstralasikan seluruh utang dan piutang dalam mata uang
asing berdasarkan kurs kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board
Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No. 43 kini
memberikan pilihan translasi yang lain bagi perusahaan.
·
1975-1981
Untuk mengakhiri keaneragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut
standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial
pada tahun 1975. Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak
diperbolehkan lagi. Keuntungan dan kerugian translasi dan transaksi mata uang
asing harus diakui dalam laba selama periode perubahan kurs nilai tukar.
Reaksi perusahaan terhadap FAS 8 beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung
dasar teori yang digunakan, sedangkan banyak yang lain mengecam karena distorsi
yang dapat ditimbulkan dalam laba perusahaan yang dilaporkan. FAS No.8 dikritik
karena menyebabkan hasil akuntansi yang tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi.
Pengaruh yo-yo FAS No.8 terhadap laba perusahaan juga menimbulkan perhatian di
kalangan eksekutif sejumlah perusahaan multinasional. Mereka mengkhawatirkan
laba perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila
dibandingkan dengan laba perusahaan domestic dan dengan demikian akan menekan
harga saham perusahaan.
·
1981-hingga kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12
pernyataan pertama yang dikeluarkannya, dimana banyak yang menanggapi
ketidakpuasan publik tentang FAS No. 8 sehingga FASB mempertimbangkan kembali
FAS No. 8 dan setelah melalui banyak ertemuan dan dua draft sementara,
menerbitkan Statement Of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
BAB IV
KESIMPULAN
Proses
penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya
disebut sebagai translasi. Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot,
forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus
dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot
dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar
Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar
di masa mendatang.
Transaksi
pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang
dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa
depan. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau
penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan.
Dalam
melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic
dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain kurs rata-rata (average), kurs
historis (historical), dan Kurs kini (current).
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/SasaRycrizzh1/translasi-mata-uang-asing-akuntansi-internasional
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek.
International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar