Minggu, 12 Oktober 2014

Media Sosial Sebagai Diary



Saya akan mengulas tentang media sosial sebagai wadah diary, pertama-tama saya akan membahas tentang apa itu media sosial? Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, tentu saja Social Media itu adalah Media Sosial – sebuah tempat untuk melakukan aktifitas bersosialisasi – berbaur dan bergabung dengan orang lain. Kata Social Media menjadi populer ketika Facebook dan Twitter mulai dikenal oleh kalangan pengguna Internet, hal ini yang kemudian membuat Social Media dan Internet menjadi tidak terpisahkan. Tidak heran, jika mendengar kata Social Media maka pikiran orang orang tentu akan langsung tertuju pada Internet – Facebook, Twitter, Blogging dan semua fasilitas fasilitas lainnya yang menjembatani hubungan dan interaksi antar manusia.
             Jejaring sosial merupakan situs yang memungkinkan kita dapat berhubungan dengan banyak orang. Suatu wadah untuk menyalurkan uneg-uneg atau sebagian orang menggunakannya sebagai pengganti diary. Kita bebas menulis dan membagikan apa saja di akun jejaring sosial. Tujuan dari penciptaan jejaring sosial itu sendiri untuk memudahkan proses komunikasi, tidak lagi terbatas oleh jarak dan waktu. Berkomunikasi dengan siapa saja, dibelahan bumi mana saja, membahas segala hal mulai dari hal-hal penting seperti berita atau pengetahuan sampai ke hal-hal yang bersifat lebih pribadi.
Mengakses dunia maya tidak lagi terbatas menggunakan komputer, tetapi telah dimudahkan dengan adanya fitur-fitur dalam perangkat handphone. Kemudahan ini akhirnya menimbulkan suatu kecanduan akan dunia maya yang tentu saja menimbulkan beberapa dampak terhadap perilaku orang-orang di sekitar saya.



Berikut adalah contoh-contoh media sosial sebagai media diary :
1)      Facebook.
2)      Twitter
3)      Friendster
4)      Path
5)      Instagram
6)      Ask.fm
Dari semua  media sosial yang saya sebut yang paling terpopuler ada facebok, Wabah Media sosial semakin menjadi jadi ketika Facebook mulai dikenal oleh masyarakat dunia – Facebook seolah menjadi wajib hukumnya bagi seseorang yang berkelana di Internet – tidak memandang umur tua dan muda, profesi pekerjaan dan lain lain – seolah merasa kurang lengkap jika bisa mengakses Internet tapi tidak memiliki account Facebook. Akses Facebook semakin mudah karena didukung dengan perkembangan teknologi dan kemudahan akses Internet – sekarang tidak perlu lagi sebuah personal komputer untuk mengakses Facebook – perkembangan teknologi mobile device yang bernama Handphone seseorang telah bisa bertemu dan berdiskusi dengan orang lain, bertemu dengan teman teman baru dan juga teman teman lama yang telah lama berpisah. Dan berbagi pengalaman atau informasi seputar pendidikan mau pun pekerjaan.
Dampak positif dan negatif media sosial terhadap seseorang :

Dampak positifnya adalah sebagai berikut:

·         Memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia
·         Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat
·         Biaya lebih murah daripada menggunakan telepon

Sedangkan dampak negatifnya adalah:

·         Interaksi secara tatap muka (face-to-face) cenderung menurun
·         Membuat orang-orang terutama anak muda menjadi kecanduan terhadap internet
·         Informasi yang terlalu berlebihan, sehingga privasi seseorang tidak terjaga

Dampak lain dari penggunaan sosial media adalah terbentuknya suatu kebiasaan baru. Secara tidak langsung kita dituntut untuk meluangkan waktu bahkan menghabiskan banyak waktu untuk menjajal suatu aplikasi media sosial tersebut. Daya tarik dari jejaring sosial sangat besar sehingga kita terlena dan susah berhenti ketika sudah memulai. Jejaring sosial seakan sebuah tuntutan jaman untuk menjadi gaul dan update. Obrolan sehari-haripun berkisar pada kejadian yang ada di jejarig sosial dan dapat dipastikan bahwa orang yang tidak memiliki akun jejaring sosial akan merasa asing dengan topik pembicaraan itu.
                Melihat cara berinteraksi beberapa teman saya belakangan ini lebih cenderung menggunakan komunikasi virtual daripada  komunikasi secara langsung. Hal ini dikarenakan jejaring sosial menciptakan suatu dominasi dunia maya yang mengurangi aktivitas kontak sosial secara langsung dengan lingkungan sekitar. Suatu ketergantungan yang membentuk kebiasaan ke arah perilaku antisosial. Cenderung tidak peduli dengan aktifitas di sekitar kita. Kemampuan untuk kontak secara langsung dan beradaptasi dengan lingkunganpun berkurang. Parahnya mereka tidak sadar bahwa itu merpakan masalah, bahkan mereka menganggap hal tersebut sudah biasa. Lebih ke arah budaya.
                Sangat disayangkan bahwa penemuan yang bermanfaat tidak digunakan secara bijak dan sesuai porsinya. Hanya karena jejaring sosial itu menyenangkan, memudahkan dan banyak manfaatnya, bukan berarti kita harus melupakan kodrat kita sebagai makhluk sosial. Semestinya kita menumbuhkan kesadaran bahwa jejaring sosial itu untuk mendekatkan yang jauh, bukan malah menjauhkan yang dekat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar