Senin, 09 Desember 2013

Bab 1, Masalah Penjualan

Pengertian Penjualan.Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, memperoleh laba untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Sebenarnya pengertian penjualan sangat luas, beberapa ahli mengemukakan tentang definisi penjualan.

Menurut Basu Swastha dalam bukunya “Azas-azas Marketing” (1998:48), adalah “Penjualan adalah ilmu dan senimempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan”

sedangkan pengertian penjulan menurut Moekijat dalam bukunya “Kamus Manajemen” cetakan kelima (2000:48), adalah 

“Melakukan penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kdua belah pihak” dari penjelasan diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penjualan adalah suatu kegistan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan, berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan tersebut. 

Tujuan Penjualan

Pada umumnya perusahaan memiliki tiga tujuan umum dalam penjualan seperti yang dirumuskan oleh Basu swastha (199:27), adalah sebagai berikut:

1. Berusaha mencapai volume penjualan 

2. Berusaha mendapatkan laba tertentu

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut, tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh pelaksana penjualan atau pera ahli penjualan. Dalam hal ini perlu adanya kerjasama yang baik didalam perusahaan.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan antar lain:

1. Kondisi dan kemampuan Pasar

Disini penjual harus dapat meyakinkan pembeli agar berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan untuk maksud tersebut, penjual harus dapat memahami beberapa masalah yang cukup penting:

· Jenis dan karakteristik ybarang atau jasa yang ditawarkan 

· Harga produk

· syarat penjualan, seperti ; pembayaran, pengantaran, garansi dan sebagainya.

2. Kondisi Pasar

Hal yang harus diperhatikan pada kondisi pasar antara lain :

· Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar pemerintahan atau pasar Internasional

· Kelompok pembeli dan segmen pasarnya

· Daya beli

· Frekuensi pembeliannya

· Keinginan dan kebutuhan

3. Modal

Apakah modal kerja perusahaan mampu untuk mencapai target penjualan yang dianggarkan seperti untuk :

· Kemampuan untuk membiayai penelitian pasar yang dilakukan 

· Kemampuan membiayai usaha – usaha untuk mencapai target penjualan 

· Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target penjualan

4. Kondisi organisasi perusahaan 

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil, dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi – fungsi lain.


Jenis dan Bentuk Penjualan 

Terdapat beberapa jenis penjualan yang biasa dikenal dalam masyarakat, diantaranya adalah : 

1. Trade selling

Penjualan yang dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi produk mereka.

2. Missionary Selling

Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang – barang dari penyalur perusahaan.

3. Technical Selling 

Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.

4. New Businies Selling

Berusaha membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan asuransi.

5. Responsive Selling

Setiap tenaga kerja penjual dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli melalui route driving and retailing.

Selain dari jenis – jenisnya juga terdapat bentuk – bentuk dari pada penjualan antara lain :

1. Penjualan secara tunai

Penjualan yang bersifat “ cash and carry “ dimana penjual setelah terdapat kesepakatan dan barang bisa langsung dimiliki oleh pembeli.

2. Penjualan secara Kredit 

Penjualan non cash, dengan tenggang waktu tertentu, rata – rata satu bulan.

3. Penjualan secara Tender 

Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender.

4. Penjualan Ekspor

Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar negri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas letter of credit.

5. Penjualan secara Konsinyasi

Penjualan barang seacara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual apabila barang tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan kepada penjual.

6. Penjualan secara

Grosir penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang antara yang menjadi perantara pabrik atau importer dengan secara eceran.



 Pengaruh Biaya Distribusi Fisik Terhadap Volume Penjualan

Dari uraian diatas diketahui bahwa Biaya Distribusi Fisik dapat mempengaruhi Volume Penjualan, dengan demikian biaya distribusi fisik tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan antar satu dengan yang lain. Baik pada perusahaan yang berorientasi pada laba atau tidak, karena dengan pengelolaan biaya distribusi fisik yang efektif dan efisien akan mempengaruhi peningkatan laba peusahaan dan secara tidak langsung akan meningkatkan volume penjualan.
Hal tersebut diatas dipertegas oleh Philip Kotler (2003:491) yang menyatakan bahwa suatu perusahaan dapat mengikuti enam langkah pencapaian tujuan utam yaitu: Kelangsungan Hidup (survival), Memaksimalkan Keuntungan (Maximum Current Revenue), Memaksimalkan Pertumbuhan Penjualan (Maximum Sales Grown), Penetapan harga untuk meningkatkan pertumbuhan volume penjualan. Dimana peningkatan volume penjualan berakibat dari penurunan biaya perunit dan peningkatan keuntungan jangka panjang dengan mempertimbangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dalam Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi


Kelebihan dan kelemahan

Kelebihan dari penjualan tidak langsung ini adalah konsumen akan lebih setia (loyal) terhadap suatu merek dikarenakan informasi yang mereka peroleh sebelum membeli produk tersebut telah masuk dalam pikiran dan hati konsumen. Selain itu, konsumen memiliki kesempatan untuk memikirkan secara matang sebelum membeli suatu produk. Sedangkan, kelemahannya adalah peningkatan jumlah penjualan akan berlangsung relatif lambat dikarenakan banyaknya pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum membeli suatu produk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar