A.
PERSEDIAAN (INVENTORY)
Persediaan yang ada di perusahaan terdiri dari 5 tipe
yaitu:
a. Persediaan
Bahan Mentah (Raw Materials) yang
telah dibeli, tetapi belum diproses. Pendekatan yang lebih banyak diterapkan
adalah dengan menghapus variabilitas pemasok dalam mutu, jumlah atau waktu
pengiriman sehingga tidak perlu pemisahan.
b. Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies) yaitu persediaan barang yang
diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak merupakan bagian atau komponen
barang jadi.
c. Persediaan Barang Dalam Proses (Work
in Process) yang telah mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai.
Persediaan ini ada karena untuk membuat produk diperlukan waktu yang disebut
waktu siklus. Pengurangan waktu siklus menyebabkan persediaan ini berkurang.
d. Persediaan Komponen-komponen Rakitan ( Purchase Parts/Components ) MRO
merupakan persediaan yang dikhususkan untuk perlengkapan pemeliharaan,
perbaikan, operasi. Persediaan ini ada karena kebutuhan akan adanya
pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa peralatan yang tidak diketahui.
sehingga persediaan ini merupakan fungsi jadwal pemeliharaan dan perbaikan.
e. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods), termasuk dalam persediaan karena permintaan konsumen
untuk jangka waktu tertentu mungkin tidak diketahui.
B. MANAJEMEN
PERSEDIAAN
Mengelola persediaan biasanya dilakukan dengan cara
berikut ini:
1. Analisis ABC
Merupakan penerapan persediaan dengan menggunakan prinsip
Pareto yaitu membagi persediaan ke dalam 3 kelompok berdasarkan nilai volume
tahunan dalam jumlah uang. Untuk menentukan nilai tahunan dari volume dalam
analisis ABC dengan cara mengukur permintaan tahunan dari setiap butir
persediaan dikalikan dengan biaya per unit.
Cara mengelompokkannya :
a. Persediaan
kelompok A adalah persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya tinggi, tetapi
biasanya volumenya kecil.
b. Persediaan
kelompok B adalah persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya sedang, tetapi
biasanya volumenya sedang.
c. Persediaan
kelompok C adalah persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya rendah, tetapi
biasanya volumenya besar.
Dengan pengelompokan tersebut maka cara pengelolaan
masing-masing akan lebih mudah sehingga peramalan, pengendalian fisik,
keandalan pemasok dan pengurangan besar stock pengaman dapat menjadi lebih
baik.
2. Pencatatan yang Akurat
Keakuratan catatan mengenai persediaan ini penting dalam
sistem produksi sehingga memungkinkan perusahaan untuk fokus pada persediaan
yang dibutuhkan dan memberi keyakinan tentang segala sesuatu yang terjadi pada
persediaan.
Dengan demikian perusahaan dapat membuat keputusan
mengenai pemesanan, penjadwalan serta pengangkutannya.
3. Penghitungan Siklus (Cycle Counting)
Usaha membuat catatan persediaan yang akurat harus
dilakukan dengan cara catatan atau arsip harus diverifikasi melalui pemeriksaan
atau audit yang berkelanjutan. Audit seperti itu disebut sebagai penghitungan
siklus. Disamping itu penghitungan siklus menggunakan pengelompokan lewat
analisis ABC.
Kelebihan dan kekurangan bisnis dengan metode dropship.
Bisnis yang menggunakan metode dropship, seperti juga bisnis lainnya, memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan:
- Dropshipper tidak perlu memiliki banyak modal untuk memulai bisnis/usaha. Bahkan bisa tanpa modal.
- Dropshipper tidak perlu pusing memikirkan stok barang dan gudang.
- Dropshipper tidak perlu mengurusi pengepakan barang dan pengiriman, karena ada supplier yang mengurusinya.
- Kustomer adalah kustomernya dropshipper, karena mereka tidak memiliki informasi tentang supplier. Supplier ketika mengirimkan barang, akan selalu atas nama dropshipper.
- Dropshipper bisa menjalankan bisnis dimanapun dan kapanpun.
- Supplier tidak perlu memusingkan pelayanan kustomer karena ada para dropshipper yang menanganinya.
- Supplier memiliki daerah pemasaran yang lebih luas tanpa mengeluarkan biaya promosi, karena dropshipper biasa ada di berbagai lokasi.
Kekurangan:
- Dropshipper perlu rajin cek stok barang pada supplier. Jika stok tidak ada, namun terlanjur ada pembeli, pembeli bisa malas bertransaksi lagi dengan dropshipper.
- Dropshipper tidak bisa melakukan COD, terutama yang suppliernya ada di kota yang berbeda.
- Dropshipper perlu rajin kontak dengan supplier untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan calon pembeli terkait informasi barang.
- Dropshipper tidak memiliki kuasa untuk mengontrol kualitas barang dan pengepakan.
- Supplier harus siap di tempat setiap saat karena pesanan bisa datang kapan saja.
- Supplier masih harus mengeluarkan dana operasional untuk pengepakan.
- Supplier harus siap dengan stok barang
Kelebihan dan kekurangan bisnis dengan metode dropship.
Bisnis yang menggunakan metode dropship, seperti juga bisnis lainnya, memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan:
- Dropshipper tidak perlu memiliki banyak modal untuk memulai bisnis/usaha. Bahkan bisa tanpa modal.
- Dropshipper tidak perlu pusing memikirkan stok barang dan gudang.
- Dropshipper tidak perlu mengurusi pengepakan barang dan pengiriman, karena ada supplier yang mengurusinya.
- Kustomer adalah kustomernya dropshipper, karena mereka tidak memiliki informasi tentang supplier. Supplier ketika mengirimkan barang, akan selalu atas nama dropshipper.
- Dropshipper bisa menjalankan bisnis dimanapun dan kapanpun.
- Supplier tidak perlu memusingkan pelayanan kustomer karena ada para dropshipper yang menanganinya.
- Supplier memiliki daerah pemasaran yang lebih luas tanpa mengeluarkan biaya promosi, karena dropshipper biasa ada di berbagai lokasi.
Kekurangan:
- Dropshipper perlu rajin cek stok barang pada supplier. Jika stok tidak ada, namun terlanjur ada pembeli, pembeli bisa malas bertransaksi lagi dengan dropshipper.
- Dropshipper tidak bisa melakukan COD, terutama yang suppliernya ada di kota yang berbeda.
- Dropshipper perlu rajin kontak dengan supplier untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan calon pembeli terkait informasi barang.
- Dropshipper tidak memiliki kuasa untuk mengontrol kualitas barang dan pengepakan.
- Supplier harus siap di tempat setiap saat karena pesanan bisa datang kapan saja.
- Supplier masih harus mengeluarkan dana operasional untuk pengepakan.
- Supplier harus siap dengan stok barang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar