Kamis, 19 Desember 2013

Bab 7, Masalah Titik Impas (BEP)

ANALISIS TITIK IMPAS

1. Pengertian Analisis Break Even Poin (Titik Impas)
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.

2. Manfaat Analisis Break Even (Titik Impas)
Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan dalm mengambil keputusan mengenaihal-hal sebagai berikut:
  • Jumlah penjualan minimalyang harus dipertahankanagar perusahaan tidak mengalamikerugian.
  • Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
  • Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
  • Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualanterhadap keuntungan yang diperoleh.

3. Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut:
  1. Variabel Cost (biaya Variabel)
Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volumepenjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total. Dalam pengertian ini biayavariabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit
  1. Fixed Cost (biaya tetap)
Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu. Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan.
  1. Semi Varibel Cost
Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales expense atau komisi bagi salesman dimana komisi bagi salesman ini tetap unutk range atau volume tertentu, dan naik pada level yang lebih tinggi.
4. Menentukan Break Even Point (BEP) / Titik Impas
  • Mathematical Approach
BEP dapat ditentukan atau dihitung berdasarkan formula tertentu, yaitu:
BEP = Fixed Cost / (harga perunit – varibel cost perunit) (rumus 1)

Fixed Cost
BEP =___________________________________ = Rp....... (rumus 2)
                                Sales price/unit
                        1 –       variabel cost/unit

Formulasi break even point yang dikembangkan:
Break even point adalah titik dimana perusahaan belum memperoleh keuntungan tetapi juga tidak dalam kondisi rugi, maka Break Even Point dapat kita formulasikan secara sederhana sebagaiberikut:
BEP -> TR = TC
TR = Total Revenue TC = Total Cost
Contoh:
Salah satu resiko yang dihadapi petani adalah jatuhnya harga gabah pada saat panen. Sampai tingkat berapa harga gabah dapat ditolerir, perlu dianalisis dengan menggunakan analisis titik impas harga.


Tabel. Analisis Titik Impas Harga

Losses (kerugian)
(Rp.000)
Gains (keuntungan)
(Rp.000)
  • Tambahan biaya benih 45,00
  • Tambahan biaya pupuk 116,25
  • Tambahan biaya pestisida 35,00
  • Tambahan biaya memupuk 15,00
  • Tambahan biaya panen:
0,104 x (5000 – 3500) x Py
  • Tambahan penerimaan (5000-3500) Py
Total Losses = 254.930 + 156 Py
Total Gains = 1500 Py
Tambahan profit = (1500 Py) – (254.930 + 156 Py)

Titik impas :    1500 Py – (254.930 + 156 Py) = 0
1344 Py = 254.930
Py        = 189,68 atau dibulatkan Rp 190,-

Berdasarkan analisis ini, titik impas harga adalah Rp 190. Ini berarti bahwa penggantian varietas dari varietas lokal menjadi varietas unggul akan layak kalau jatuhnya harga tidak sampai di bawah Rp 190,-. Dengan kata lain, selama harga gabah/kg Rp 190,- atau lebih, maka teknologi penggunaan varietas unggul masih layak untuk diintroduksikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar